Beranda | Artikel
Bahaya Mencontohkan Keburukan
Rabu, 25 November 2020

Bersama Pemateri :
Ustadz Abu Yahya Badrusalam

Bahaya Mencontohkan Keburukan merupakan bagian dari kajian Islam ilmiah كتاب صحيح الترغيب والترهيب (kitab Shahih At-Targhib wa At-Tarhib) yang disampaikan oleh Ustadz Abu Yahya Badrusalam, Lc. Hafidzahullah. Kajian ini disampaikan pada Rabu, 9 Rabiul Akhir 1442 H / 25 November 2020 M.

Download kajian sebelumnya: Larangan Banyak Berkisah dan Meningalkan Sunnah

Kajian Tentang Bahaya Mencontohkan Keburukan

Hadits ke-64

Kita masuk hadits ke-64, dari Ibnu Mas’ud Radhiyallahu ‘Anhu, bahwasanya Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda:

ليس من نفس تقتل ظلما إلا كان على ابن آدم الأول كفل من دمها لأنه أول من سن القتل

“Tidak ada jiwa yang dibunuh secara dzalim kecuali untuk anak Adam yang pertama (yaitu Qobil) dia ikut mendapatkan dosa karena dia yang pertama kali mencontohkan pembunuhan.” (HR. Bukhari, Muslim dan Tirmidzi)

Karena Allah menceritakan di dalam Al-Qur’an tentang kisah dua anak Adam. Dimana yang pertama yang Habil dan yang kedua yaitu Qabil. Dan keduanya diperintahkan oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala untuk bertaqarrub dengan mengeluarkan sedekah. Adapun Habil mengeluarkan sedekah dari harta yang terbaik dan Allah menerima sedekahnya. Sedangkan Qabil mengeluarkan harta dari yang buruk, maka Allah tidak menerima sedekahnya. Rupaya Si Qabil ini dengki kepada Habil, maka dia ingin membunuhnya. Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman:

وَاتْلُ عَلَيْهِمْ نَبَأَ ابْنَيْ آدَمَ بِالْحَقِّ إِذْ قَرَّبَا قُرْبَانًا فَتُقُبِّلَ مِنْ أَحَدِهِمَا وَلَمْ يُتَقَبَّلْ مِنَ الْآخَرِ قَالَ لَأَقْتُلَنَّكَ ۖ قَالَ إِنَّمَا يَتَقَبَّلُ اللَّـهُ مِنَ الْمُتَّقِينَ ﴿٢٧﴾

Bacakan kepada mereka (Hai Muhammad) tentang kisah dua anak Adam yang keduanya bertaqarrub kepada Allah, berkurban kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala. Maka yang satu diterima taqarrubnya dan yang satu ditolak. Maka yang ditolak (Si Qabil) berkata: ‘Aku akan bunuh kamu.’” (QS. Al-Maidah[5]: 7)

Lihatlah, saudaraku.. Mengerikan sekali penyakit dengki itu. Dengki itu bisa menyeret kepada pembunuhan dengan kedzaliman.

قَالَ إِنَّمَا يَتَقَبَّلُ اللَّـهُ مِنَ الْمُتَّقِينَ

Lalu kata Habil: ‘Allah itu hanya menerima dari orang-orang yang bertakwa saja.’” (QS. Al-Maidah[5]: 7)

لَئِن بَسَطتَ إِلَيَّ يَدَكَ لِتَقْتُلَنِي مَا أَنَا بِبَاسِطٍ يَدِيَ إِلَيْكَ لِأَقْتُلَكَ ۖ إِنِّي أَخَافُ اللَّـهَ رَبَّ الْعَالَمِينَ ﴿٢٨﴾

Kalau kamu hendak membunuh aku, aku tidak akan melawan, aku takut kepada Allah Rabbul ‘Alamin.” (QS. Al-Maidah[5]: 28)

إِنِّي أُرِيدُ أَن تَبُوءَ بِإِثْمِي وَإِثْمِكَ فَتَكُونَ مِنْ أَصْحَابِ النَّارِ…

Aku tidak mau melawan karena aku ingin kalau kamu membunuh aku, maka kamulah yang akan membawa dosaku juga dan kamu akan menjadi penduduk api neraka.” (QS. Al-Maidah[5]: 29)

Apa yang terjadi? Si Qabil pun terdorong oleh hawa nafsunya. Ia pun membunuh saudaranya itu. Ia pun menjadi orang-orang yang merugi.

Maka inilah saudaraku sejarah pembunuhan pertama di dunia. Maka kata Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam: “Tidak ada satu pembunuhan yang terjadi di muka bumi sampai detik ini kecuali si Qabil pun mendapatkan bagian dari dosanya.” Kenapa? Kata Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam adalah karena dia yang pertama kali mencontohkan pembunuhan. Karena dia yang pertama kali mencontohkan keburukan tersebut, maka semua keburukan yang dilakukan oleh anak-anaknya sampai hari ini, dia pun ikut mendapatkan dosanya.

Bayangkan, luar biasa. Berarti Si Qabil ini manusia yang paling banyak menanggung dosa. Bayangkan, karena dia yang pertama kali mencontohkan pembunuhan.

Demikian pula apabila kita yang pertama kali mencontohkan keburukan. Kalau Anda sebagai seorang ayah atau seorang suami mencontohkan kepada anak-anak Anda keburukan dan dicontoh oleh anak-anak Anda sampai ia menjadi besar, maka Anda akan terus mendapatkan keburukan itu.

Kalau kita sebagai seorang Ustadz, kemudian menyampaikan pemikiran yang menyimpang atau amalan yang bid’ah, amalan yang tidak ada contohnya dari Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam, lalu kemudian diamalkan oleh orang banyak, maka kita akan menanggung dosanya nanti pada hari kiamat.

Kalau Anda seorang artis, bintang film, kemudian Anda memberikan contoh pakaian yang buruk, akhlak yang buruk, ucapan yang buruk, lalu ditonton oleh jutaan manusia dan mereka mencontoh Anda, maka Anda juga ikut mendapatkan dosa-dosa mereka itu.

Kalau Anda seorang pemimpin, seorang ajengan, seseorang yang menjadi public figure, kemudian Anda mencontohkan keburukan, maka ketahuilah saudaraku sekalian, semua orang yang mengikuti keburukanmu itu, Anda pun mendapatkan dosanya. Laa Ilaaha Illallah, mengerikan sekali saudaraku sekalian, ketika kita menjadi orang yang mencontohkan keburukan untuk manusia dan kemudian diikuti oleh orang banyak. Kita saja untuk menanggung dosa kita sendiri saja tidak bisa, kita tidak kuat. Bagaimana kita juga ikut menanggung dosa orang-orang banyak?

Makanya hati-hatilah, terlebih dalam masalah agama. Para Ustadz yang berbicara tentang agama, Para Kyai yang berbicara tentang agama, hati-hatilah. Jangan sampai berucap dalam agama, berkata dan berbicara tentang agama dengan tanpa ilmu. Karena itu mengerikan, saudaraku sekalian.

Bagaimana penjelasan selanjutnya? Mari download dan simak mp3 kajian yang penuh manfaat ini.

Download mp3 Kajian


Artikel asli: https://www.radiorodja.com/49447-bahaya-mencontohkan-keburukan/